Ya Rabb, Masjid dan Shalat Lima Waktu Banyak Diabaikan

    Masjid di Indonesia, termasuk bangunan paling mudah ditemukan. dari pelosok kampung hingga kota-kota besar, dengan beragam model dan ukuran.

menurut sebuah sumber bahwa di perkirakan jumlah Masjid di Indonesia saat ini antara 600.000-800.000 buah. terpaut jauh dengan jumlah Masjid di zaman Rasulullah. Namun jujur saya bertutur; fungsi dan misi Masjid generasi awal jauh lebih baik dan semarak.

Ironisnya, masjid yang berdiri megah, dengan gaya arsitektur mengagumkan tapi dalamnya hanya berisi kesunyian, nyamuk tak ubahnya kuburan cina sunyi dari semangat kebangkitan umat dan aktivitas shalat.

ini fakta. banyak yang ke masjid pada moment-moment tertentu saja; misalnya menghadiri akad nikah anaknya yang kebetulan diadakan di masjid. ada yang ke masjid hanya pada shalat Idul Fitri dan Idul Adha saja. atau ada yang sekedar singgah sebentar karena ingin buang air kecil atau buang air besar, karena di masjid biasanya fasilitas air,wc di gratiskan. ada juga yang sekedar singgah di teras masjid untuk melepaskan penat karena seharian ia letih mencari rupiah.

yang lebih parahnya lagi ada yang datang ke masjid ketika sudah berbentuk jenazah dan di usung dalam keranda alias siap di shalatkan. Padahal dipuncak masa sehat dan mudanya,tak pernah terpikir dalam benaknya untuk singgah memakmurkan rumah Allah. tapi di ujung kehidupannya ia pun harus rela dituntun mengunjungi rumah Allah.

Padahal, shalat ke masjid adalah indikasi kuat bahwa seseorang itu disebut mukmin.
"jika engkau melihat seseorang rajin mendatangi masjid, pastikanlah bahwa didalam dada orang itu ada keimanan yang menancap". begitu kata Rasulullah suatu ketika.

Ini tidak bisa disangkal bahwa 80% penduduk Indonesia di antaranya adalah umat Islam, tapi itu dari sisi kuantitasnya saja, sendangkan kualitasnya sangat memprihatinkan.

Fakta yang kerap terlihat bahwa sebagian besar Umat Islam belum terlalu concern dengan panggilan Shalat. mereka akan terus asyik melangsungkan aktivitasnya di tengah-tengah kumandang adzan sampai waktu shalat lewat.

Parahnya, kita tidak pernah sadar telah melakukan sebuah kelalaian  besar di mata Allah. telah berani meninggalkan sebuah amal yang menjadi barometer dari semua amal yang di kerjakan.

"Sungguh, amal pertama yang akan dikalkulasi adalah shalat, jika shalat seorang baik, baik pula seluruh amalnya, jika ia buruk, buruk pula seluruh amalnya". (HR.An-Nasa'i dari Abu Hurairah).


kumpulanmotivasipagi.blogspot.com