RAMADHAN 2011

Bissmillahirrahmaanirrahiim...
Setiap sesuatu tentu ada makna dibalik kejadiannya, seperti ramadahan dahulu tentu ada yg lupa tentang hikmah yg kita dapat. lupa adalah fitrah, untuk kelak kita ingat tentang apa yg kita lupa. mari maknai ramadhan kali ini dengan penuh hikmah, insya Allah.

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (Q.S. Al-Baqarah : 183 ). 

Firman-Nya : “orang-orang sebelum kamu..” mengisyaratkan bahwa umat-umat terdahulu juga melakukan puasa, dengan caranya masing-masing. Puasa juga dikenal dalam agama-agama lain.
Ibnu an-Nadim dalam bukunya al-Fhasarat menyebutkan bahwa agama penyembah bintang, berpuasa tiga puluh hari setahun, ada puasa sunnah sebanyak16 hari dan ada juga sebanyak 27 hari, puasa mereka sebagai penghormatan kepada bulan, juga kepada bintang. 
Dalam ajaran Budha dikenal juga puasa, sejak terbit sampai terbenamnya matahari, mereka melakukan puasa empat hari dalam sebulan, mereka menamainyauposatha, pada hari-hari kesembilan, kelima belas dan kedua puluh.
 
Orang yahudi mengenal puasa selama empat puluh hari, bahkan dikenal beberapa nama puasa yang dianjurkan bagi penganut-penganut agama ini, khususnya untuk mengenang para nabi atau peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah mereka.

Agama Kristen juga demikian. Walaupun dalam kitab perjanjian baru tidak ada isyarat tentang kewajiban puasa, namun dalam praktek keberagaman mereka, dikenal aneka ragam puasa yang ditetapkan oleh pemuka-pemuka agama.

Puasa dalam Islam dinamakan Ash-shiyaam berarti menahan diri. Secara sederhanamenahan diri dari makan, minum, serta menahan hawa nafsu. Namun jika dilihat dari huruf-per-huruf, pada kata Ash-shiyaam terdapat huruf shad yang bermaknasabara berarti tahan, shadda berarti mencegah, menentang, menolak, berpaling.

Penahan dalam hal ini sederhananya dimulai dari dalam dada (hati), karena kekuatan hati mampu merasakan dan menampung semua sifat-sifat yang tidak mampu ditampung oleh organ lain. Salah satu tanda kekuatan hati seperti pesan yang tertanam “Hati hamba-Ku dapat memuat Aku.”


Huruf  yaa berarti hai (kata seru) dalam hubungannya dengan ayat diatas adalah bermakna “Sesuatu yang terhimpun dan menjadi kebiasaan manusia dalam kesehariannya, berupa makan, minum, marah, nafsu, emosi dsb.”. Kata hai ditujukan bagi orang-orang yang beriman, yakni bagi mereka yang yakin terhadap kebenaran firman Allah dan keberadaan Al-Qur’an.

Huruf maa yang berarti apa, memiliki beberapa pengulangan kata diantaranya : -taf’alu af’al berarti apa yang engkau perbuat aku perbuat juga, bermakna : apa-apa saja yang diperintahkan dan diturunkan melalui Firman-Nya tentang Ash-shiyaam yakni menahan diri dengan menentang, menolak serta berpaling dari suatu kebiasan yang dilakukan manusia, seperti makan, minum, marah, nafsu dsb. sampai waktu yang ditentukan. Hingga kepada takwa yang Engkau tentukan dengan keridhaan-Mu kepada kami.


Harapan sebagian kita adalah bagaimana kita dapat konsisten dalam melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, untuk sebuah tujuan ridho dalam penerimaan-Nya terhadap setiap amalan yang kita kerjakan. Pada hakikatnya segala gerak dan perbuatan, kita serahkan kembali kepada segala Kekuasaan dan Rahmat-Nya


kumpulanmotivasipagi.blogspot.com