Nasehat, Teguran, dan Pelajaran


kewajiban ayah adalah mencarikan suami yang soleh bagi anaknya -Ustadz Badrussalam. LC Hafidzhahullahu-
tujuan dari menikah adalah menegakkan agama Allah. jadi apabila dalam pernikahan yang ada hanyalah maksiat. maka rumah tangga tersebut tidaklah diberkahi Allah-Ustadz Badrussalam.LC Hafidzhahullahu-
..Lelaki sejati adalah yang bertanggung jawab dalam mengurus wanita… -Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri, M.A.-
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: berilah makan orang yang lapar dan jenguklah orangyang sakit -HR Bukhari-
orang yang menunda-nunda berbuat kebaikan adalah orang yang hatinya lemah – Ustadz Ali Nur Hafidzhahullahu-
Ghadhul bashar, menundukkan pandangan (dari hal-hal yang dilarang -pent), dapat mencerahkan akal pikiran.
@Dr_almosleh (Dr. Khalid Al Mushlih, dosen fiqh pada Universitas Al Qashim, Saudi Arabia)
[http://twitulama.tumblr.com/]
“Seorang MUKMIN itu bukanlah orang yang suka mencela,suka melaknat,suka berkata keji dan suka berkata kotor”.
(HR.at-Tirmidzi no.1977)
saat rapat kabinet atau acara-acara kenegaraan lainnya. SBY selalu memperhatikan waktu. apabila jam tangan beliau menunjukkan telah tiba waktu sholat maka beliaupun mengingatkan jajarannya bahwa waktu sholat telah tiba -Pak Patrialis Akbar Hafidzhahullahu-
saat membuka rapat kabinet. SBY hampir tidak pernah melewatkan ucapan ‘segala puji bagi Allah Tuhan Yang Maha Esa. – Mantan Menteri Kehakiman dan HAM Bpk Patrialis Akbar Hafidzhahullahu-
Jodoh Tak Kan Ke Mana … “Hendaklah engkau tahu bahwa sesuatu yang ditakdirkan akan menimpamu, tidak mungkin luput darimu. Dan segala sesuatu yang ditakdirkan luput darimu, pasti tidak akan menimpamu.” (HR. Ahmad)
-Ustadz Muhammad Aduh Tuasikal Hafidzhahullahu-
Syukur adalah ibadah. Tidak ada yang bisa melakukannya dengan baik, melainkan orang2 yang mengetahui besarnya nikmat (pahala) syukur tersebut. @Dr_almosleh
Yusuf bin al-Husain menceritakan: Aku bertanya kepada Dzun Nun tatkala perpisahanku dengannya, “Kepada siapakah aku duduk/berteman dan belajar?”. Beliau menjawab, “Hendaknya kamu duduk bersama orang yang dengan melihatnya akan mengingatkan dirimu kepada Allah. Kamu memiliki rasa segan kepadanya di dalam hatimu. Orang yang pembicaraannya bisa menambah ilmumu. Orang yang tingkah lakunya membuatmu semakin zuhud kepada dunia. Bahkan, kamu pun tidak mau bermaksiat kepada Allah selama kamu sedang berada di sisinya. Dia memberikan nasehat kepadamu dengan perbuatannya, dan tidak menasehatimu dengan ucapannya semata.” (al-Muntakhab min Kitab az-Zuhd wa ar-Raqaa’iq, hal. 71-72)
Abu Abdillah ar-Rudzabari rahimahullah berkata, “Barangsiapa yang berangkat menimba ilmu agama sementara yang dia inginkan semata-mata ilmu agama, maka ilmunya tidak akan bermanfaat baginya. Dan barangsiapa yang berangkat menimba ilmu agama dalam rangka mengamalkan ilmu agama, niscaya ilmu agama yang sedikit pun akan bermanfaat baginya.” (al-Muntakhab min Kitab az-Zuhd wa ar-Raqaa’iq, hal. 71)
Harun arrosyid pernah bertanya kepada al ashma’iy tentang hakikat mabuk cinta. Maka ia berkata, “Mabuk cinta itu membutakan hati dari kekurangan yg dicintainya. Sehingga bau bawang dari keringatnya lebih baik dari minyak kesturi dan anbar”. (talab3lm.nicetopic.net) – via FB Ustadz Abu Zubair Hafidzhahullahu-
“Sesungguhnya Allah tidak menerima satu amalan, kecuali amalan yang diikhlaskan untuk-Nya dan untuk mencari wajah-Nya.” (HR. An-Nasa’i)
“Barangsiapa yang shalat isya` berjama’ah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat shubuh berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya.” (HR. Muslim no. 656)
“Jangan pernah anda berpikir untuk mendapatkan sosok wanita sempurna tanpa cacat. Jika orientasi anda adalah menikahi wanita tanpa cacat, maka jangan pernah berpikir untuk menikah di dunia, karena wanita idaman anda adalah wanita penghuni surga (baca : bidadari). Tapi sebelum itu, pikirkanlah jalan untuk menuju ke sana (surga). Dan salah satu jalan menuju surga adalah dengan menikah (di dunia), yaitu menikahi wanita penghuni dunia yang penuh ketidaksempurnaan..”
-Ust. Dony Arif Wibowo-
Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata, “Amal yang paling berat ada tiga; dermawan ketika kondisi serba sedikit, bersikap wara’/menjauhi keharaman tatkala bersendirian, dan mengucapkan kebenaran di hadapan orang yang diharapkan dan ditakuti.” (al-Fawa’id wa al-Akhbar wa al-Hikayat, hal. 133)
Wahb bin Munabbih rahimahullah berkata, “Salah satu ciri orang munafik adalah menggandrungi pujian dan membenci celaan/kritikan.” (Min Kitab az-Zuhd li Ibni Abi Hatim, hal. 51)
Sebagian orang bijak mengatakan, “Semestinya bagi orang yang berakal untuk senantiasa memperhatikan wajahnya di depan cermin. Apabila wajahnya bagus maka janganlah dia perburuk dengan perbuatan jelek. Dan apabila wajahnya jelek maka janganlah dia mengumpulkan dua kejelekan di dalam dirinya.” (al-Muntakhab min Kitab az-Zuhd wa ar-Raqaa’iq, hal. 105)
Muhammad bin Ya’qub rahimahullah berkata: Suatu saat aku mendengar al-Junaid ditanya mengenai hati; faktor apa yang merusak hati seorang pemuda? Maka beliau menjawab, “Rasa tamak/hawa nafsu dan ambisi.” Lalu beliau ditanya, “Lantas apa yang bisa memperbaiki keadaannya?”. Beliau menjawab, “Sikap wara’/menjaga diri dari yang diharamkan.” (al-Muntakhab min Kitab az-Zuhd wa ar-Raqaa’iq, hal. 72)
Syaikh Abdul Malik Ramadhani hafizhahullah berkata, “Sesungguhnya memperbaiki tauhid bagi agama -seseorang- seperti kedudukan perbaikan jantung bagi badan.” (Sittu Durar min Ushul Ahli al-Atsar, hal. 16)
Pelajaran akhlak yang kita terima seharusnya kita gunakan untuk menilai prilaku kita sendiri, bukan malah kita gunakan untuk menilai prilaku orang lain ..
-Ust. Resa Gunarsa, Lc.-
“Nikahkanlah anakmu dengan orang yang agamanya bagus, karena jika dia mencintainya maka dia akan memuliakannya sedangkan jika tidak mencintainya maka tidak akan mendholiminya.” -Imam Hasan al-Bashri- Rahimahullahu=


kumpulanmotivasipagi.blogspot.com