Berjuang Dari Aib Menuju Yang Gaib 2

"Sangatlah dungu orang yang menginginkan terjadinya sesuatu yang tidak dikehendaki Allah pada suatu waktu"


Penjelasan:
Kita sering keliru menyikapi pengabulan atas doa. ini disebabkan kita tidak menakar kedudukan kita di sisi Allah, tetapi malah mempertanyakan kedudukan Allah di sisi kita. Allah menyapa kita dengan sangat terang melalui asma terindah-NYA. sayangnya, kita tidak menghiraukan sapaan-NYA dan lebih memperhatikan permintaan kita kepada-NYA. kehadiran-NYA yang nyata terhijab oleh khayalan kita semata. padahal, apa yang kita inginkan senantiasa dikabulkan menurut kadar-NYA, bukan menurut kadar kita. Sesuai dengan kehendak-NYA, bukan sesuai dengan kemauan kita. berseralah pada keputusan-NYA. tundukkan keinginanmu pada kehendak-NYA. Engkau terpilih, engkau tak akan tersisih.


"Menunda beramal guna menantikan kesempatan yang lebih luang, termasuk tanda kebodohan diri"


Penjelasan:
Salah satu nikmat yang paling berharga adalah waktu luang. karena itu, sangatlah tidak cerdas orang yang selalu menjadikan waktu luang sebagai alasan menunda amal saleh yang mestinya segera di kerjakan. ini terjadi karena dominasi nafsu dalam diri. kesadarannya terkalahkan oleh kecenderungannya. ia tidak mampu mengelola dirinya dengan baik dan tidak pandai menyikapi kondisi. bukankah dalam hidup ini kesempatan dan kesempitan, kesenangan dan kesedihan terus berputar? Dan bukankah pula setiap kondisi selalu diiringi dengan ujian? JANGAN MALAS ... BILA TIDAK INGIN TERGILAS.


"Jangan engkau meminta kepada Allah untuk di keluarkan dari satu kondisi guna di pekerjakan pada kondisi lain. sebab, jika memang menghendaki tentu Dia akan mempekerjakanmu tanpa harus mengeluarkanmu(dari kondisi sebelumnya)"


Penjelasan:
Hidup itu pergulatan panjang. bila kita tidak ingin lelah, sebaiknya ikuti saja irama-NYA. kita tidak perlu mencoba beralih dari satu keadaan ruhani, ke keadaan ruhani yang lain. karena, pada setiap episode hidup, kita sebenarnya sedang di ajari untuk memiliki sikap ruhani yang cerdas. kita tidak juga layak menentukan tahapan-tahapan perilaku kita. sabar, syukur, tobat, dan tawakkal senantiasa meliputi keadaan yang kita alami. tugas kita hanyalah menjalani apa yg kita alami. yakinlah bila ALLAH menghendaki, bisa saja engkau menjadi pribadi yg senantiasa memiliki sifat berserah, tetapi juga tetap sabar. Nikmatilah jamuan-NYA tanpa perlu menanyakan ramuan-NYA.


kumpulanmotivasipagi.blogspot.com